Epidemi HIV telah berlangsung 20 tahun di Indonesia, dan sejak tahun 2000 epidemi tersebut sudah terkonsentrasi pada sub-populasi berisiko tinggi, yaitu pengguna Napza suntik (penasun), wanita penjaja seks (WPS) dan waria. Dalam lima tahun terakhir ini, laju peningkatan jumlah kasus AIDS semakin cepat. Departemen Kesehatan (Depkes) melaporkan jumlah kasus baru AIDS pada tahun 2006 sebanyak 2.873. Jumlah ini dua kali lipat dibanding jumlah yang dilaporkan selama 17 tahun pertama epidemi tersebut di Indonesia, yakni 1.371 kasus. Jarum dan alat suntik merupakan jalur transmisi pemicu percepatan ini. Diperkirakan penularan melalui hubungan seksual berisiko mendominasi mulai tahun 2008. Di Tanah Papua, penularan HIV melalui hubungan seksual berisiko telah sampai pada masyarakat umum.
read full text here
Sabtu, 21 Maret 2009
PENGETAHUAN DAN SIKAP MENGENAI HUBUNGAN PENGGUNAAN NARKOBA DENGAN KEJADIAN INFEKSI HIV/AIDS
Peningkatan angka kejadian HIV/AIDS tidak saja disebabkan faktor perilaku seksual,
tetapi juga penggunaan narkoba suntik secara bersama-sama. Kurangnya pengetahuan
mengenai hal ini merupakan salah satu penyebab tetap tingginya kasus HIV/AIDS.
Read full text here
tetapi juga penggunaan narkoba suntik secara bersama-sama. Kurangnya pengetahuan
mengenai hal ini merupakan salah satu penyebab tetap tingginya kasus HIV/AIDS.
Read full text here
Langganan:
Postingan (Atom)